Ads Top

Walkot Eri Terbitkan SE Waspada COVID-19 Meningkat Jelang Nataru 2024


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah COVID-19 di banyak negara tetangga. Salah satunya dengan menerbitkan surat edaran (SE) pencegahan penyebaran virus Corona menjelang Natal 2024. Dalam SE No. 400.7.7 /29205/436.7.2/2023 dan bagi yang melakukan kontak dengan pasien yang terdiagnosis atau memiliki gejala COVID-19 segera melapor ke puskesmas terdekat. Atau dari rumah sakit, puskesmas atau klinik terdekat. Seperti batuk kering, pilek, demam di atas 38 derajat Celcius, badan pegal-pegal, dan nyeri saat menelan.

 

“Jika terkonfirmasi penyakit COVID-19, segeralah datang ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemantauan kesehatan secara berkala hingga dinyatakan sembuh (isolasi),” Eri, Rabu (20/12/2023). Eri mengingatkan Pelaku Perjalanan Asing (PPLN) yang berisiko tertular COVID-19 akibat kontak dengan orang dari berbagai negara, agar segera menuntaskan vaksinasi COVID-19, baik primer maupun booster, sesuai peraturan perundang-undangan.

 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penghalang tersebut cukup untuk melakukan perjalanan sehingga tidak menjadi sumber penularan selama perjalanan atau ketika kembali ke negara Anda. Sementara itu, petugas kesehatan dan pekerja lain yang bekerja di fasilitas kesehatan meningkatkan perlindungan tubuh dengan melengkapi vaksinasi COVID-19, baik yang pertama maupun booster, sesuai undang-undang.

 

Seluruh jajaran kota dan masyarakat Surabaya diimbau untuk meningkatkan upaya 3T (Transfer, Tes dan Perawatan) secara terkoordinasi. Artinya, menguji sasaran yang paling penting, menguji sasaran yang paling penting yaitu tersangka, calon korban, orang-orang terdekat pelaku perjalanan, dan fasilitas kesehatan.

 

“Lakukan juga peninjauan terhadap mereka yang dinyatakan positif COVID-19 dan melakukan kontak erat dengannya dalam waktu 48 jam. Dijelaskannya, “Selain itu, kami juga melakukan isolasi terhadap mereka yang tertular atau kontak erat COVID-19, selama lima hari dan lebih dari 14 hari,” jelasnya.

 

Ia berpesan kepada jajarannya untuk selalu meningkatkan infrastruktur kota agar tetap terjaga, terdistribusi secara efisien dan berkualitas. “Selain itu, kami juga membuka layanan vaksinasi seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, kawasan setempat, tempat umum (TTU), rumah (Rusun), Balai RT/RW dan tempat-tempat lain yang diperlukan untuk memudahkan dan memudahkan akses. mereka yang membutuhkan,” jelasnya.

 

Anggotanya meminta peningkatan komunikasi atau hubungan berbahaya KIE dalam pencegahan, pengendalian penyebaran COVID-19, dan pelaksanaan peraturan kesehatan. Terutama secara berkelompok atau berkumpul untuk mengurangi risiko penularan bagi masyarakat dan fasilitas kesehatan manapun.

 

“Kami mendorong untuk bersinergi di tingkat TNI, Polri, dan seluruh wilayah, kecamatan, dan wilayah Kota Surabaya,” tutupnya.


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah COVID-19 di banyak negara tetangga. Salah satunya dengan menerbitkan surat edaran (SE) pencegahan penyebaran virus Corona menjelang Natal 2024. Dalam SE No. 400.7.7 /29205/436.7.2/2023 dan bagi yang melakukan kontak dengan pasien yang terdiagnosis atau memiliki gejala COVID-19 segera melapor ke puskesmas terdekat. Atau dari rumah sakit, puskesmas atau klinik terdekat. Seperti batuk kering, pilek, demam di atas 38 derajat Celcius, badan pegal-pegal, dan nyeri saat menelan.

 

“Jika terkonfirmasi penyakit COVID-19, segeralah datang ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemantauan kesehatan secara berkala hingga dinyatakan sembuh (isolasi),” Eri, Rabu (20/12/2023). Eri mengingatkan Pelaku Perjalanan Asing (PPLN) yang berisiko tertular COVID-19 akibat kontak dengan orang dari berbagai negara, agar segera menuntaskan vaksinasi COVID-19, baik primer maupun booster, sesuai peraturan perundang-undangan.

 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penghalang tersebut cukup untuk melakukan perjalanan sehingga tidak menjadi sumber penularan selama perjalanan atau ketika kembali ke negara Anda. Sementara itu, petugas kesehatan dan pekerja lain yang bekerja di fasilitas kesehatan meningkatkan perlindungan tubuh dengan melengkapi vaksinasi COVID-19, baik yang pertama maupun booster, sesuai undang-undang.

 

Seluruh jajaran kota dan masyarakat Surabaya diimbau untuk meningkatkan upaya 3T (Transfer, Tes dan Perawatan) secara terkoordinasi. Artinya, menguji sasaran yang paling penting, menguji sasaran yang paling penting yaitu tersangka, calon korban, orang-orang terdekat pelaku perjalanan, dan fasilitas kesehatan.

 

“Lakukan juga peninjauan terhadap mereka yang dinyatakan positif COVID-19 dan melakukan kontak erat dengannya dalam waktu 48 jam. Dijelaskannya, “Selain itu, kami juga melakukan isolasi terhadap mereka yang tertular atau kontak erat COVID-19, selama lima hari dan lebih dari 14 hari,” jelasnya.

 

Ia berpesan kepada jajarannya untuk selalu meningkatkan infrastruktur kota agar tetap terjaga, terdistribusi secara efisien dan berkualitas. “Selain itu, kami juga membuka layanan vaksinasi seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, kawasan setempat, tempat umum (TTU), rumah (Rusun), Balai RT/RW dan tempat-tempat lain yang diperlukan untuk memudahkan dan memudahkan akses. mereka yang membutuhkan,” jelasnya.

 

Anggotanya meminta peningkatan komunikasi atau hubungan berbahaya KIE dalam pencegahan, pengendalian penyebaran COVID-19, dan pelaksanaan peraturan kesehatan. Terutama secara berkelompok atau berkumpul untuk mengurangi risiko penularan bagi masyarakat dan fasilitas kesehatan manapun.

 

“Kami mendorong untuk bersinergi di tingkat TNI, Polri, dan seluruh wilayah, kecamatan, dan wilayah Kota Surabaya,” tutupnya.

No comments:

Powered by Blogger.